Blok Mahakam |
Perkembangan
terbaru yang datang dari Blok Mahakam adalah terkait pembagian saham. Pemerintah
mengungkapkan keinginannya supaya pemerintah daerah (pemda) tidak melibatkan
pihak swasta untuk mengelola saham di Blok Mahakam. Diharapkan agar pemda yang akan
benar-benar memiliki saham atau hak partisipasi (participating interest/PI) di sana.
Pemerintah
sebelumnya sudah mengisayaratkan ingin melibatkan pemda dalam pengelolaan Blok
Mahakam. Namun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan agar
pemda tidak semata-mata dijadikan alat oleh pihak lain yang ingin mengeruk
keuntungan dari Blok Mahakam.
Adapun
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai
Kertanegara (Kukar) sebelumnya sudah sepakat untuk membagi porsi saham hak
partisipasi sebesar 10 persen Blok Mahakam. Pemkab Kukar akan memperoleh porsi
60 persen, sedangkan Pemprov Kaltim sebesar 40 persen.
Pemprov
Kaltim pun sudah mendirikan BUMD PT Migas Mandiri Pratama (MMP). PT MMP ini
kemudian menggandeng PT Yudistira Bumi Energi dengan membuat perusahaan
patungan bernama PT Cakra Pratama Energi pada 1 Desember 2010.
Walau
demikian, pemerintah belum dapat memastikan besaran saham yang akan diperoleh
pemda. Pemerintah masih melakukan kajian yang disesuaikan dengan kemampuan
keuangan pemda.
Dalam
hal ini, pemerintah akan mengundang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan supaya pemda
benar-benar mendapatkan saham tersebut bisa dicapai. Dengan demikian, tidak
perlu ada peraturan baru yang melarang pemda untuk menjual sahamnya kepada
perusahaan swasta nasional.
Pemerintah
sepertinya sudah begitu ambisius untuk mendapatkan jatah dari Blok Mahakam.
Namun perlu diingat bahwa besarnya jatah yang didapat tentu akan bergantung
pada keuntungan yang didapat dan berarti dari tingginya tingkat produksi.
Nah
tingginya tingkat produksi baru bisa dicapai dengan kemampuan untuk mengelola
yang mumpuni. Apabila asal-asalan, bisa sama saja bohong. Apabila Pertamina nekad untuk mengelola Blok
Mahakam sendiri, bisa-bisa produksinya rendah dan pemerintah tentunya akan
mendapat jatah yang sedikit.
Makanya
alangkah baiknya apabila Pertamina mengelola blok tersebut bersama operator
lama selama ini, yakni Total E&P. Karena Total E&P sudah terbiasa untuk
mengoperasikan blok tersebut, tentunya produksi setidak-tidaknya akan tidak
menurun.
No comments:
Post a Comment