Pertamina |
Lagi-lagi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meminta
kepada Pertamina untuk segera menyampaikan proposal final pengajuan pengelolaan
operasi Blok Mahakam pada bulan Februari ini.
Ternyata sekarang ini proposal pengajuan pengelolaan Blok
Mahakam sedang dikaji oleh jajaran direksi Pertamina sebelum diserahkan oleh
komisaris.
Pertamina mengatakan bahwa banyak hal yang harus
dipertimbangkan Pertamina dalam proses pengajuan proposal Blok Mahakam
tersebut. Dalam proposal itu Pertamina akan menjelaskan kepada pemerintah
tentang pengelolaan dan rencana bisnis Pertamina dalam mengoperasikan Blok
Mahakam.
Sedangkan tanpa dasar argumen yang jelas, Pertamina merasa
harus segera mengambil alih produksi Blok Mahakam dari PT Total E & P.
Sebab, kalau tidak, produksi minyak dan gas Blok Mahakam akan terancam turun.
Perkiraan penurunan produksi Blok Mahakam akan berkisar
10-20 persen berdasarkan natural decline. Jika dibiarkan selama setahun,
produksi Mahakam akan turun 20 persen untuk gas.
Namun kalau hanya dalam akhir bulan ini dan awal bulan
depan, penurunannya tidak terlalu banyak. Karena itu, untuk menjaga stabilitas
produksi minyak, Pertamina harus segera mengambil alih operasi Blok Mahakam. Kalau
serba tidak jelas, nanti investasinya tidak jadi dilaksanakan.
Kalau seperti ini, kita sendiri yang jadi bingung. Pertamina
ini maunya apa sih? Jelas-jelas Pertamina yang sudah sangat ngebet untuk kelola
Blok Mahakam, tapi begitu diberikan kesempatan malah tidak digunakan
secepatnya.
Ataukah memang Pertamina tidak memiliki dana untuk mengelola
Blok Mahakam? Apabila demikian, sebaiknya Pertamina tidak usah gengsi untuk
menggandeng Total E&P dalam mengelola Blok Mahakam. Total kan sudah
menyatakan bersedia untuk investasi hingga triliunan rupiah di Blok Mahakam. Selesai toh?
No comments:
Post a Comment