Naryanto Wagimin |
Ada keputusan besar yang sudah diambil oleh satu menteri
Jokowi. Setelah agenda para menteri dipenuhi dengan meeting sana sini, akhirnya
ada satu keputusan konkrit yang diambil. Adalah Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Sudirman Said yang mencopot jabatan Direktur Jenderal Minyak dan
Gas, Edy Hermantoro terhitung pada Selasa, 4 November 2014 dan akan digantikan
oleh Naryanto Wagimin sebagai pelaksana tugas.
"Tadi pagi, saya menandatangani SK pengangkatan Plt
Dirjen Migas Ir. Naryanto Wagimin M,Sc meneruskan Bapak Edy Hermanto," ujar
Sudirman.
Sudirman mengangkat Wagimin dengan harapan agar yang
ditunjuk tersebut bisa menyelesaikan masalah yang terjadi terutama di sektor
hulu migas saat ini.
"Ini bagian upaya mengurai sumbatan supaya hal-hal yang
tertunda dapat dilanjutkan," ungkap Sudirman.
Sudirman mengatakan pencopotan tersebut didasarkan pada
hasil laporan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan (UKP4) yang menemukan hambatan dan perlambatan pada Ditjen Migas
dari seluruh program nasional. Sudirman pun menegaskan tidak memberikan opini
pribadi mengenai kinerja Edy. "Saya tidak ngin melakukan judgement di
pers, laporan UKP4 banyak sekali program yang terhambat di situ dan akan
diperbaiki," ujar Sudirman.
Hambatan-hambatan tersebut termasuk juga perizinan yang alot
yang sangat berpengaruh besar ke sektor industri. "Ini merupakan bagian
dari upaya mengurai sumbatan, supaya hal-hal terunda itu bisa segera
diselesaikan," ujarnya.
Sudirman juga menegaskan upaya penyederhaan akan terus
dilakukan sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kalau
kita enggak punya 'interest' (kepentingan) apa-apa, kita tengok kanan kiri, di
situ lah kerumitan terjadi. Kita fokusnya ke rakyat saja," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa dirinya akan memfokuskan diri pada
hal-hal mendasar, seperti ketersediaan listrik, percepatan perizinan, pengolaan
ESDM dan Migas dengan baik serta mengurangi ekspor bahan mentah tanpa diproses.
Edy Hermantoro lahir di Yogyakarta 7 Oktober 1956. Ia
dilantik menjadi Dirjen Migas Kementerian ESDM pada 31 Januari 2013,
menggantikan Evita Herawati Legowo yang pensiun pada 1 Desember 2012.
Lulusan dari Fakultas Geologi di UPN Veteran ini mengawali
kariernya di Kementerian ESDM sejak 1987 hingga kini. Sebelum menjadi Dirjen
Migas, Edy pernah menempati sejumlah
posisi penting di Kementerian ESDM.
Beberapa jabatan di antaranya Kepala Biro Perencanaan dan
Operasi di Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM. Direktur Pembinaan Hulu
Minyak dan Gas Dirjen Migas. Saat ini,
Edy menjabat sebagai komisaris PT PGN.
Seperti yang sudah diketahui, Naryanto Wagimin sebelumnya pernah
menjabat sebagai Direktur Pembinaan Hulu Migas yang juga pernah menjadi
Direktur Program Migas.
Meskipun belum menerima surat pengangkatan, Naryanto
menegaskan bahwa dirinya siap melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Ia meyakinkan akan berusaha memecahkan sejumlah permasalahan di sektor hulu
migas. Target utamanya adalah untuk memberikan kepastian terkait perpanjangan
kontrak wilayah kerja migas.
"Lima tahun ke depan kan ada 20 Kontraktor Kontrak
Kerja Sama (KKKS) perpanjangan kontrak dan itu harus diselesaikan karena ada
potensi produksi gas 30% dan minyak 20% harus ada kepastian itu akan
diperpanjang atau tidak," ujar Naryanto.
Beberapa blok migas yang kontraknya akan berakhir dalam
waktu dekat adalah blok Siak dengan operator Chevron Pacific Indonesia (2013),
blok Gebang dengan operator JOB Pertamina-Costa (2015), blok Mahakam dengan
operator Total E&P Indonesie (2017), Offshore North West Java (2017), dan
blok Tuban (2018).
Presiden baru, menteri baru, dirjen migas pun baru! Selamat
bertugas dan semoga amanah! Semoga kejelasan akan nasib kontrak migas menjadi
prioritas utama begitu menjabat.
No comments:
Post a Comment