Wednesday 26 November 2014

Pertamina akan Menggandeng Total dalam Mengelola Blok Mahakam

Blok Mahakam
Setelah pemerintah akhirnya mengumumkan bahwa Blok Mahakam akan diberikan untuk Pertamina namun dengan catatan bahwa Pertamina tetap menggandeng Total, PT Pertamina (Persero) akan mengirimkan pengajuan proposal kepada pemerintah.

Proposal tersebut terkait ketertarikan dan kemampuan untuk mengelola Blok Mahakam, di Kalimantan Timur. Masalahnya, saat ini blok tersebut dikelola oleh Total E&P Indonesie yang bermitra dengan Inpex Corporation dan akan habis pada tahun 2017.

"Kami akan kirimkan proposal, di dalamnya ada program-program. Kita lihat data dulu. Kami akan meminta waktu selama tiga bulan untuk menyusun proposal. Mudah-mudahan lebih cepat," jelas Plt Direktur Utama Pertamina Muhammad Husen.

Husen akan mengundang pemerintah untuk menyampaikan kesiapan Pertamina mengelola blok Mahakam, dan nantinya kesiapan ini sudah dipersiapkan dengan data yang ada. "Iya-iya tentu. Posisinya kita harus tahu dulu datanya," katanya.

Kemudian Husen menjelaskan bahwa untuk mengelola blok ini nantinya Pertamina akan diserahkan sendiri atau bermitra dengan pihak lain tentunya merupakan keputusan dari pemerintah. "Nanti lihat dari hasil review-nya," ujarnya.

Menurutnya kemampuan Pertamina untuk mengelola blok tersebut sudah pernah dipaparkan. "Kami sudah lama yakinkan dari sisi teknologi. Karena proposal didasarkan pada itu," tuturnya.

Pertamina juga akan mengirim tim untuk mendata Blok Mahakam yang terletak di Kalimantan Timur tersebut guna membuat proposal pengelolaan blok tersebut.

 "Pekan ini, kami mau ke sana melihat data yang diperlukan untuk menyusun proposal," ujar Ali.

Sedangkan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menyatakan bahwa Pertamina juga siap bekerjasama dengan Total dan Inpex untuk mengelola blok tersebut, dengan pertimbangan bisnis.

"Sebagai anggota direksi, saya menyatakan Pertamina siap. (Kerjasama dengan Total dan Inpex) masih kami bicarakan secara business to business," ujarnya.

Pemerintah sebelumnya sudah menegaskan bahwa PT Pertamina (Persero) mendapat hak mayoritas dalam mengelola Blok Mahakam, Kalimantan, namun disarankan tetap menggandeng Kontraktor Kontrak Kerjasama sebelumnya.

Pelaksana Tugas Direktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Naryanto Wagimin menjelaskan bahwa pemberian hak tersebut tidak begitu saja, pemerintah memberikan hak prioritas ke Pertamina dengan syarat yang bisa diajukan perusahaan tersebut.

"Bisa 100 persen, bisa juga diatas 51 persen. Cuma kita  mau liat penawaran dari dia dulu," ungkapnya.

Seperti yang sudah kita ketahui, Total E&P Indonesie 100 persen mengelola kontrak pertama pengelolaan Blok Mahakam pada tahun 1967 hingga 1997. Perpanjangan kontrak kedua pada 1997 hingga 2017, Total E&P Indonesie mengelola bersama perusahaan gas asal Jepang Inpex Corp.


Memang keputusan untuk memberikan Blok Mahakam kepada Pertamina patut didukung, namun alangkah baiknya apabila Total diikutsertakan dengan jumlah persentase yang cukup signifikan mengingat pengalaman mereka. Pertamina juga akan untung karena mendapatkan pengalaman dan teknologi yang dimiliki oleh Total.

No comments:

Post a Comment