Pemda Kaltim |
Presiden terpilih sudah resmi ditetapkan dengan keputusan
Mahkamah Konstitusi beberapa hari yang lalu. Kepemerintahan negara ini sudah
akan berganti sehingga banyak pihak yang penasaran akan ke mana arah pemerintahan
baru tersebut. Tak luput pula dari pertanyaan mengenai nasib Blok Mahakam.
Kontrak kerja Blok Mahakam dengan Total E&P Indonesie
dan Inpex akan segera berakhir pada tahun 2017 mendatang. Ahli memperkirakan
bahwa masih terdapat cadangan minyak sebanyak 2 miliar barrel oil equipment,
yang berarti eksplorasinya masih bisa dilakukan sampai 30 tahun ke depan.
Total sudah menyatakan keinginannya untuk memperpanjang
kontrak tersebut. Banyak pula elemen masyarakat di Kalimantan Timur menyatakan
dukungan kepada pemerintah daerah untuk dapat mengelola dengan pola tanam saham
ataupun mengelola sendiri, walaupun pemerintah daerah belum menjawab tantangan
tersebut. Pertamina juga sudah menyatakan pula rencananya untuk mengambil alih
blok sulit tersebut.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Ali Hamdi menuturkan bahwa
sudah dua tahun terakhir daerah mengalami defisit anggaran yang disebabkan karena
turunnya harga batu bara sehingga berimbas kepada lesunya dunia usaha di bidang
migas. “Jika saja pemerintah serius terhadap hal ini maka tidak ada yang tidak
mungkin. Asalkan ada keseriusan dan keinginan yang sama untuk membangun. Oleh
sebab kami akan membicarakannya dengan mitra kerja pemerintah yang terkait guna
melihat berbagai kemungkinan,” pungkasnya.
Ali menambahkan bahwa salah satu faktor yang membuat
pemerintah ragu adalah diperlukannya modal yang besar untuk membangun dari
awal, baik untuk membeli peralatan dan pemeliharaan hingga beban biaya pegawai
yang tidak sedikit.
“Kalau saja pemerintah bisa belajar dari Pemprov Jawa Timur
dalam hal pengelolaan migas, maka Blok Mahakam akan dikelola sendiri oleh
daerah melalui BUMD dengan pola pembelian saham, atau bahkan mengelola sendiri
beberapa sumur. Tinggal menunggu keseriusan dari pemerintah saja. Karena DPRD
belum ada diajak duduk satu meja membicarakan hal ini. Saya sendiri yakin bahwa
seluruh elemen masyarakat sangat mendukung hal ini,” ungkap Ali.
Dari keterangan tersebut, nampaknya pemerintah daerah
sendiri belum siap untuk mengelola Blok Mahakam sendiri, apalagi blok tersebut
terkenal sebagai salah satu blok yang paling sulit. Sebaiknya Total sebagai
perusahaan minyak internasional yang sudah kredibel diberikan perpanjangan
kontrak sembari mentransfer keahlian dan teknologi yang dimilikinya baik kepada
pemerintah daerah maupun Pertamina.
No comments:
Post a Comment