Thursday 14 August 2014

Output Total E&P Indonesie Menurun di Tengah Tahun Kedua

Total E&P Indonesie
Setelah menghasilkan minyak dan gas (minyak) yang lebih di luar dugaan pada tengah tahun pertama tahun ini, Total E&P Indonesie, cabang dari perusahaan minyak raksasa asal Perancis, memprediksi bahwa mereka akan menghasilkan produksi yang lebih sedikit pada enam bulan mendatang.

Produksi gas Total E&P Indonesie mencapai 1,740 juta standard cubic feet per day (mmscfd) dari Januari hingga Juni tahun ini, yang mana sudah melewati target 1,660 tahun ini, ungkap juru bicara Kristanto Hartadi.

Minyak yang dihasilkan mencapai 69,800 barel per hari (bpd) pada tengah tahun pertama, yang mana lebih tinggi dari target setahun penuh 62,900 barel per hari.

“Kita sedang bekerja keras untuk mempertahankan produksi agar setidaknya berada di tingkat yang sama dengan tahun lalu,” ujar Kristanto, merujuk pada 1,760 mmscfd gas, 67,000 bpd minyak Total E&P Indonesie pada tahun 2013.

Banyak bidang yang sudah berkembang pesat di Indonesia, mantan anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), yang mana sedang berusaha keras untuk mengerem laju kemunduran produksi.

“Pada tengah tahun kedua, aka nada penurunan sedikit karena pekerjaan maintenance. Satu yang akan berhenti beroperasi adalah processing unit di Senipah (di Kalimantan Timut) sekitar bulan Agustus. Efek pada produksinya sudah diperhitungkan,” kata Kristanto, yang menolak untuk mengungkapkan estimasi penurunan output akibat dari ditutupnya unit tersebut.

Saat ini Total E&P Indonesie adalah kontraktor ketiga terbesar dalam hal hasil minyak di Indonesia. Hasil yang fantastis tersebut karena Total bisa memanfaatkan Blok Mahakam dengan baik dan maksimal. Sayangnya, kontrak Total di Blok Mahakam akan berakhir pada tahun 2017 mendatang.

Perusahaan tersebut mengalokasikan 2,5 miliar USD per tahunnya untuk membiayai kegiatan pertambangan – termasuk di antaranya pengeboran sumur, meningkatkan produksi pada sumur-sumur yang sudah ada – sebagai bagian dari usahanya dalam meningkatkan produksi.

Pemerintah telah menargetkan produksi minyak untuk mencapai 818,000 bpd tahun ini, lebih rendah dari target awal yaitu 870,000 bpd, seperti yang tertera di APBN. Pada semester pertama tahun ini, rata-rata produksi minyak adalah 797,000 bpd, masih lebih rendah dari keseluruhan target setahun. Sedangkan, 6,897 mmscfd gas diproduksi pada tengah tahun pertama, dan target pemerintah adalah 6,853 mmscfd, apabila merujuk pada angka dari SKK Migas.



No comments:

Post a Comment