Total E&P Indonesie |
Setelah menghasilkan minyak dan gas (minyak) yang lebih di
luar dugaan pada tengah tahun pertama tahun ini, Total E&P Indonesie,
cabang dari perusahaan minyak raksasa asal Perancis, memprediksi bahwa mereka
akan menghasilkan produksi yang lebih sedikit pada enam bulan mendatang.
Produksi gas Total E&P Indonesie mencapai 1,740 juta
standard cubic feet per day (mmscfd) dari Januari hingga Juni tahun ini, yang
mana sudah melewati target 1,660 tahun ini, ungkap juru bicara Kristanto
Hartadi.
Minyak yang dihasilkan mencapai 69,800 barel per hari (bpd)
pada tengah tahun pertama, yang mana lebih tinggi dari target setahun penuh
62,900 barel per hari.
“Kita sedang bekerja keras untuk mempertahankan produksi
agar setidaknya berada di tingkat yang sama dengan tahun lalu,” ujar Kristanto,
merujuk pada 1,760 mmscfd gas, 67,000 bpd minyak Total E&P Indonesie pada
tahun 2013.
Banyak bidang yang sudah berkembang pesat di Indonesia,
mantan anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), yang mana
sedang berusaha keras untuk mengerem laju kemunduran produksi.
“Pada tengah tahun kedua, aka nada penurunan sedikit karena
pekerjaan maintenance. Satu yang akan berhenti beroperasi adalah processing
unit di Senipah (di Kalimantan Timut) sekitar bulan Agustus. Efek pada
produksinya sudah diperhitungkan,” kata Kristanto, yang menolak untuk
mengungkapkan estimasi penurunan output akibat dari ditutupnya unit tersebut.
Saat ini Total E&P Indonesie adalah kontraktor ketiga
terbesar dalam hal hasil minyak di Indonesia. Hasil yang fantastis tersebut
karena Total bisa memanfaatkan Blok Mahakam dengan baik dan maksimal.
Sayangnya, kontrak Total di Blok Mahakam akan berakhir pada tahun 2017
mendatang.
Perusahaan tersebut mengalokasikan 2,5 miliar USD per
tahunnya untuk membiayai kegiatan pertambangan – termasuk di antaranya
pengeboran sumur, meningkatkan produksi pada sumur-sumur yang sudah ada –
sebagai bagian dari usahanya dalam meningkatkan produksi.
Pemerintah telah menargetkan produksi minyak untuk mencapai
818,000 bpd tahun ini, lebih rendah dari target awal yaitu 870,000 bpd, seperti
yang tertera di APBN. Pada semester pertama tahun ini, rata-rata produksi
minyak adalah 797,000 bpd, masih lebih rendah dari keseluruhan target setahun.
Sedangkan, 6,897 mmscfd gas diproduksi pada tengah tahun pertama, dan target
pemerintah adalah 6,853 mmscfd, apabila merujuk pada angka dari SKK Migas.
No comments:
Post a Comment