Blok Mahakam |
Ketika membahas tentang Blok Mahakam, seringkali kita hanya
membahas tentang operatornya, lupa membahas soal pekerjanya juga. Menteri
Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo memaparkan bahwa 99 persen tenaga
kerja yang bekerja di Blok Mahakam, Kalimantan Timur adalah orang Indonesia.
Sedangkan ternyata sisanya adalah orang Prancis yang berasal dari operator
Total E&P Indonesie.
"99 persen orang kita semua hanya upper management
orang Prancis," ujar Indroyono.
Hal tersebut sangatlah bagus karena berarti keberadaan Blok
Mahakam tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Ada lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Sedangkan untuk ahlinya adalah orang yang memang ahli untuk menjaga
kelangsungan blok tersebut.
Indroyono lebih jauh menerangkan bahwa Blok Mahakam akan
diambil alih penuh pada 1 Januari 2016 sesuai dengan rencana pemerintah. Meski
masa kontrak kerja Total E&P Indonesie habis di 2017, namun pemerintah
ingin mendorong pergantian kepemilikan kepada Pertamina agar bisa produksi
lebih besar lagi.
"Per 1 januari plannya seperti ini sudah tender,
services company di kadin mulai kontrak. Kalau nggak 50 tahun local conten
segitu-gitu aja," terang Indroyono.
Indroyono tak ingin pengambilalihan Blok Mahakam dari Total
E&P menjadi terlambat. Masalahnya Indroyono mencontohkan saat Pertamina
terlambat mengambil blok migas di Madura dari Codeco, produksinya menjadi
menurun.
"Codeco di Madura pengambil keputusan terlambat,
produksi drop dulu baru naik," jelas Indroyono.
Indroyono juga menjelaskan bahwa untuk Off Shore North West
Java (ONWJ) di lapangan Cilamaya, rencana pengambil alihan kepada Pertamina
sudah jauh sebelum kontrak operator sebelumnya habis. Saat ini produksi di ONWJ
naik terus 40 ribu barrel per hari.
"Bahkan di 2020 targetnya 50 ribu barrel per
hari," terang Indroyono.
Dari data Kementerian Koordinator Kemaritiman, Blok Mahakam
bisa menghasilakn 88 juta barrel migas per hari. Sedangkan total investasi
untuk menggarap Blok Mahakam 25 miliar dollar AS, pemerintah mendapat keutungan
7,7 miliar dollar AS dan PT Pertamina (persero) 5,5 miliar dollar AS.
Jadi sudah jelas bukan. Dengan pemindahtanganan Blok
Mahakam, memang akan mengancam produksi apabila tidak dilakukan dengan benar.
Seharusnya Pertamina tetap bekerjasama saja dengan Total E&P.
No comments:
Post a Comment