Thursday 11 December 2014

Pertamina Akan Bertemu Total Untuk Membicarakan Blok Mahakam

Blok Mahakam
PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa mereka siap melakukan terobosan apabila pemerintah memang mengabulkan keinginan untuk mengelola Blok Mahakam, Kalimantan Timur (Kaltim).

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan bahwa dalam waktu singkat pihaknya akan meningkatkan kinerjanya ke depan dengan lebih baik.

"Dengan waktu yang singkat Pertamina akan meningkatkan kinerja ke depan lebih banyak. Kita juga mengharapkan sumur gas Blok Mahakam diserahkan ke Pertamina. Kalau itu bisa kita ambil, insya Allah akan ada lompatan," ujarnya.

Pihaknya telah menyiapkan sedini mungkin untuk dapat mengambil alih Blok Mahakam, yang sebelumnya dikelola oleh Total E&P Indonesie.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widhyawan Prawiraatmaja menginformasikan bahwa Kementerian sedang berupaya untuk menginisiasi pertemuan Pertamina dengan Total. Pertemuan itu untuk mempersiapkan masa transisi pengalihan ladang minyak dan gas bumi Blok Mahakam di Kalimantan Timur, dari Total kepada Pertamina.

"Agar mereka (Pertamina-Total) segera bicara menyiapkan bagaimana proses transisi sampai 2017 nanti," ujar Widhyawan.

Menurut Widhyawan, Pertamina sudah memiliki semua data terkait Blok Mahakam. Namun Pertamina masih butuh waktu beberapa pekan lagi untuk mempelajarinya sebelum menyerahkan proposal pengelolaan Blok Mahakam setelah kontrak Total habis pada 2017.

Blok Mahakam kini masih dipegang Total hingga 2017. Setelah kontrak Total habis, rencananya pemerintah akan mengalihkan hak pengelolaan Blok Mahakam ke Pertamina. Syaratnya, Pertamina harus menyerahkan proposal pengelolaan Blok Mahakam terlebih dahulu, agar kepentingan negara seperti lifting migas tak turun. Sementara Kementerian meminta masa transisi peralihan kontrak itu bisa selesai sebelum 2017. "Inilah makanya mereka harus bicara," kata Widhyawan.


Kita berharap saja semoga proposal tersebut akan masih memberikan bagian kepada Total walau tentu saja Pertamina sebagai operator utama. Blok Mahakam terkenal sebagai blok sulit. Apabila mendadak Pertamina terima begitu saja, maka besar kemungkinan Pertamina akan kagok dan kemudian produksi menjadi tidak maksimal padahal Indonesia sedang akan menghadapi krisis minyak.

No comments:

Post a Comment